Minggu, 29 Mei 2016

Penelitian Minat Baca di Pulau Batam

Oleh:
Abdul Rahman Saleh dkk.

Kebanyakan warga masyarakat Indonesia masih berada dalam masa transisi antara masyarakat tradisional menuju masyarakat modern. Masyarakat masih enggan dan belum terbiasa untuk melakukan komunikasi secara tertulis. Hal itu dapat dirasakan dati masih kurangnya minat masyarakat untuk membeli buku dan menggunakan jasa perpustakaan. Disamping itu jumlah buku beredarpun masih sangat kurang.

(Laporan Penelitian tahun 1995)
Untuk membaca teks lengkapnya, silahkan Klik disini....

Sabtu, 28 Mei 2016

Penelitian Minat Baca Masyarakat di Jawa Timur

Oleh:
Abdul Rahman Saleh dkk.

Komunikasi diantara masyarakat tradisional biasanya terjadi secara lisan. Lain halnya dengan masyarakat modern dimana komunikasi secara tertulis sudah sangat tinggi frekuensinya, terlebih lagi dalam komunikasi untuk menyampaikan ilmu dan teknologi.

(Laporan Penelitian tahun 1997)
Untuk membaca teks lengkapnya, silahkan Klik disini...

Kajian Penerbitan Buku di Indonesia tahun 2002-2003

Oleh:
Abdul Rahman Saleh dkk.

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia sebagai salah satu Lembaga Pemerintah Non Departemen yang dilandasi dengan Keppress Nomor 05 tahun 2002 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I dan Keputusan Presiden 110 Tahun 2002 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 03 Tahun 2002, yang memiliki tugas menyelenggarakan pemerintahan di bidang perpustakaan, mempunyai perhatian yang besar terhadap kebutuhan akan informasi para pengguna jasa perpustakaan, salah satunya adalah tersedianya bahan pustaka. Namun demikian perkembangan bahan pustaka yang ada di Perpustakaan Nasional sangatlah dipengaruhi oleh lingkungan strategis yang mempengaruhinya terutama hasil terbitan nasional maupun internasional sepanjang mengenai Indonesia.

(Laporan Penelitian tahun 2004)
Untuk membaca teks lengkapnya, silahkan klik disini...

Pemetaan Minat Baca Masyarakat Di Tiga Provinsi: Sulawesi Selatan, Riau dan Kalimantan Selatan

Oleh:
Abdul Rahman Saleh (Ketua); Badollahi Mustafa (anggota); Widiyanto (Anggota); Deni Kurniadi (Anggota); Wellem Pongtuluran, (Anggota); Nani Suryani (Anggota)

Berdasarkan beberapa laporan, tingkat minat baca masyarakat Indonesia disebutkan tergolong rendah dibandingkan bangsa lain, bahkan dibandingkan dengan beberapa negara ASEAN. Laporan UNDP tahun 2003 yang menyatakan bahwa Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index - HDI) berdasarkan angka buta aksara posisi Indonesia berada pada urutan 112 dari 174 negara. Salah satu faktor penyebab rendahnya kebiasaan dan kegemaran membaca masyarakat Indonesia adalah karena masih dominannya budaya tutur dari pada budaya baca. Selain itu tidak meratanya penyebaran koleksi bahan perpustakaan dan fasilitas baca di berbagai lapisan masyarakat dan belum optimalnya pemberdayaan perpustakaan di masyarakat. Sesungguhnya sejak tahun 1972 UNESCO telah memprioritaskan masalah pembinaan minat baca. Pada tahun tersebut diluncurkan program yang disebut Books for All (buku untuk semua orang), yang bertujuan untuk meningkatkan minat dan kegemaran membaca di masyarakat dunia. Di Indonesia sendiri, Presiden Soeharto pada tahun 1996 mencanangkan Hari Kunjung Perpustakaan, Presiden Megawati pada tahun 2002 mencanangkan Gerakan Nasional Gemar Membaca, dan yang terakhir pada bulan Mei 2007 Wakil Presiden Yusuf Kalla memberi perhatian penuh terhadap kegemaran membaca tersebut dengan meresmikan layanan Perpustakaan Elektronik Keliling yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional RI. Namun sampai sekarang gaung dari gerakan-gerakan tersebut belum menampakkan hasil yang memuaskan. Karena itu usaha “senafas” dengan program tersebut perlu selalu dikembangkan. Dewasa ini, dengan semangat otonomi daerah, pemerintah daerah mencoba untuk membuat program untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Salah satu contoh adalah Pemerintah Kota Makassar yang mencanangkan program Gerakan Makassar Gemar Membaca mulai dicanangkan tahun 2005. Selain itu Pemerintah Provinsi Riau, pada tahun 2006 juga mencanangkan Gerakan Riau Membaca.

(Laporan Penelitian tahun 2007)
Untuk membaca teks lengkapnya, silahkan Klik disini...

Laporan Penelitian: Pemetaan Minat Baca di Tiga Propinsi (Sulawesi Utara, Sumatera Utara, dan Kalimantan Timur)

Oleh:
B. Mustafa (Ketua); Abdul Rahman Saleh (Anggota); Widiyanto (Anggota); Deni Kurniadi (Anggota); Nani Suryani (Anggota)

Berdasarkan beberapa laporan, tingkat minat baca masyarakat Indonesia disebutkan tergolong rendah dibandingkan bangsa lain, bahkan dibandingkan dengan beberapa negara ASEAN. Laporan UNDP tahun 2003 yang menyatakan bahwa Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index - HDI) berdasarkan angka buta aksara posisi Indonesia berada pada urutan 112 dari 174 negara.
Salah satu faktor penyebab rendahnya kebiasaan dan kegemaran membaca masyarakat Indonesia adalah karena masih dominannya budaya tutur dari pada budaya baca. Selain itu tidak meratanya penyebaran koleksi bahan perpustakaan dan fasilitas baca di berbagai lapisan masyarakat dan belum optimalnya pemberdayaan perpustakaan di masyarakat.

(Laporan Penelitian tahun 2007)
Untuk membaca teks lengkapnya, silahkan Klik disini....

Prospek CDS/ISIS di Internet

Oleh:
Abdul Rahman Saleh

Akhir-akhir ini kata internet menjadi sebuah kata kunci penting di bidang teknologi informasi. Internet sendiri
berasal dari kata inter (antar) dan network (jaringan). Internet tersebut pada awalnya dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat yang dikenal sebagai ARPA- net (Advanced Research Project Agency Network) pada tahun 1969 tersebut mulai ma- rak di Indonesia pada dekade 1990an. Dimulai dari instansi pemerintah dan perguruan tinggi seperti Ipteknet BPPT,Paguyuban network ITB, UI dan lain-lain, yang kemudian diikuti oleh provider-provider swasta seperti IndoInternet, RADnet, Sistelindo Mitralintas, IDOLA-net, Wasantara-net, dan lain-lain.

Untuk membaca teks lengkapnya, silahkan Klik disini....

Kriteria Pemilihan Perangkat Lunak untuk Automasi Perpustakaan

Oleh:
Abdul Rahman Saleh

Sebagaimana diketahui salah satu dari perkembangan teknologi di Indonesia dalam dua dasa warsa ini telah mengalami kemajuan yang pesat sekali adalah kom- puter. Komputer sebagai salah satu bentuk teknologi informasi telah merambah hampir ke semua bidang tidak terkecuali dunia perpustakaan.

Untuk membaca teks lengkapnya, silahkan Klik disini....

Siapkah Perpustakaan Indonesia Menerima Teknologi Informasi

Oleh:
Abdul Rahman Saleh dan B. Mustafa

Informasi merupakan sumberdaya yang strategis sepanjang hidup kita. Sebagai negara yang sedang membangun maka informasi merupakan bagian yang sangat penting dalam pembangunan Indonesia. Selain itu informasi juga sangat diperlukan dalam bidang pendidikan dan penelitian untuk pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Perpustakaan merupakan salah satu lembaga yang mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan informasi dari sejak menghimpun, mengolah sampai mendessiminasikan informasi.

Untuk membaca teks lengkapnya, silahkan Klik disini....

Mekanisme Dan Prosedur Stock Opname Koleksi Buku Perpustakaan IPB

Oleh:
Abdul Rahman Saleh

Stock opname atau pengecekan kembali koleksi perpustakaan merupakan kegiatan yang perlu mendapatkan perhatian selain kegiatan-kegiatan pokok perpustakaan lainnya. Secara umum kegiatan stock opname ini memang jarang dilakukan oleh perpustakaan, khususnya perpustakaan besar. Hal ini karena selain memerlukan waktu yang cukup lama, biaya yang cukup besar, juga “agak” mengganggu kegiatan layanan, karena pada saat kegiatan stock opname dilakukan, kegiatan layanan harus ditutup. Walaupun memerlukan waktu lama, biaya mahal dan harus “mengorbankan” layanan, namun kegiatan stock opname ini perlu dilakukan secara “reguler”. Hal ini untuk memberikan kualitas layanan yang baik terhadap pemakai seperti kesesuaian katalog dengan keberadaan koleksi di rak dan sebagainya.

Untuk membaca teks lengkapnya, silahkan Klik disini.....

Kondisi Sumberdaya Manusia Di Perpustakaan IPB: Antara Harapan Dan Kenyataan

Oleh:
Ir. Abdul Rahman Saleh, Dip.Lib., M.Sc.

Perpustakaan di perguruan tinggi merupakan salah satu unit penunjang yang mempunyai fungsi sangat strategis dalam menunjang terlaksananya tri dharma perguruan tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Fungsi utama dari perpustakaan perguruan tinggi adalah menyediakan fasilitas untuk studi dan penelitian bagi sivitas akademika perguruan tinggi induknya. Suatu kenyataan bahwa pada umumnya pemanfaatan perpustakaan masih sangat rendah. Rendahnya pemanfaatan perpustakaan ini disebabkan oleh banyak faktor antara lain jumlah dan kualitas SDM di perpustakaan.

Untuk membaca teks lengkapnya, silahkan Klik disini....

Membelanjakan Dana DIP Lansung Ke Penerbit (Swakelola) : Suatu Pengalaman Perpustakaan Institut Pertanian Bogor

Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc.; Ir. Janti G. Sujana, MA; Ir. Yuyu Yulia, SIP., M.Si.

Seperti kita ketahui bersama koleksi bagi perpustakaan merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi keberhasilan layanan suatu perpustakaan. Untuk memupuk koleksi yang baik dan dalam jumlah yang cukup dipengaruhi oleh hal-hal seperti: jumlah atau besarnya anggaran, sistem seleksi, cara pengadaan dan lain-lain. Bagi perpustakaan perguruan tinggi negeri selama ini cara pengadaannya selalu mengikuti aturan yang diberlakukan kepada proyek pengadaan barang yaitu Keppres nomor 17 tahun 2000 tentang Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Keppres 18 tahun 2000 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Instansi Pemerintah. 

(Artikel Jurnal Pustakawan Indonesia vol. 10 no. 3, th. 2003, hal. 8-11)
Untuk membaca teks lengkapnya silahkan Klik disini.......